Pdt. Agus Gunawan
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
(Matius 3:11)
Melalui ayat bacaan di atas kita belajar bahwa Tuhan sudah memberikan dan membabtis kita dengan Roh Kudus dan karena itu kita harus bisa untuk menyala-nyala dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita harus selalu menyala-nyala dalam melayani Tuhan dan jangan biarkan api Roh Kudus yang ada dalam kita menjadi lemah dan padam. Ketika kita dibaptis dengan Roh Kudus kita akan menjadi menyala-nyala dan bersemangat.
Dalam 2 Raja-raja 13 diceritakan Elisa yang sudah hampir meninggal masih menyala-nyala dalam membantu raja Yoas. Dia memerintahkan raja Yoas untuk memukulkan anak panah yang ia lepaskan ke tanah, tetapi raja Yoas hanya memukulkan tiga kali. Tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan oleh raja Yoas, akan tetapi yang ia lakukan juga menunjukkan bahwa ia tidak menyala-nyala. Jika ia menyala-nyala maka ia akan memukulkan anak panah itu lebih dari tiga kali dan dengan demikian akan mengalahkan bangsa Aram sampai habis.
Kemudian kita bisa juga melihat melalui kehidupan Esau yang menjual hak kesulungannya dengan semangkuk kacang merah. Esau tidak menyala-nyala dalam memandang hak kesulungannya, sedangkan Yakub sangat menyala-nyala. Tidak seperti Esau yang lebih memilih tinggal di padang, Yakub lebih suka tinggal di rumah dan dengan demikian menghabiskan hari-harinya dengan Abraham. Melalui Abraham, kakeknya, Yakub belajar tentang kasih Tuhan dan segala berkat serta keajaiban yang telah dan akan terus diberikan-Nya.
Marilah kita kembalikan roh mula-mula, yaitu roh yang menyala-nyala dalam Tuhan. Mari kita juga menyala-nyala dengan janji-janji Tuhan, karena janji-janji Tuhan adalah ya dan amin.
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment