TUHAN menambahi kita seribu kali lagi dari jumlah sekarang & memberkati seperti yang dijanjikan-Nya
Kebangkitan Besar
Tuesday, January 24, 2012
Peganglah Apa Yang Ada Padamu!
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
“Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.”
(Wahyu 3:11)
Saat ini yang menjadi bahan perenungan kita adalah kata “peganglah apa yang ada padamu”. Dan sebelum kita meneliti lebih dalam lagi, maka terlebih dahulu kita akan mempelajari pertumbuhan dan perkembangan gereja yang berawal dari kisah para rasul. Dimana pada abad-abad pertama gereja berkembang begitu luar biasa. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, gereja sempat kehilangan sesuatu ketika masuk dalam suatu jaman, yang lebih dikenal dengan abad kegelapan. Dalam masa kegelapan inilah, akhirnya muncul kegerakan Protestament yang berarti gereja harus kembali kepada kebenaran firman Tuhan.
Lalu, hal-hal apakah yang harus kita pegang dan pertahankan supaya kegerakan protestament tetap berkesinambungan, khususnya kita sebagai umat kepunyaanNya ?
1. Kehidupan Doa
Dalam Kisah Para Rasul 1:14 telah jelaskan bahwa : “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.”
Hal berdoa telah menjadi gaya hidup mereka (murid-murid Tuhan), sehingga pada akhirnya mereka mengalami pelipatgandaan yaitu menjadi seratus dua puluh orang pada saat hari pentakosta. Oleh karena itu kehidupan doa tidak boleh lepas dari kehidupan kita. Apabila kehidupan doa lepas dari dalam diri kita maka hubungan kita dengan Tuhan Yesus akan terputus. Kehadiran Tuhan ada pada orang yang berdoa, dan apabila Dia hadir, maka : “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Matius 7:7)
Berapa banyak gereja kehilangan kehidupan doa. Sepanjang pertengahan minggu tidak ada doa yang dinaikkan, karena kegiatan doa hanya dilakukan pada hari Minggu saja. Padahal doa merupakan nafas kehidupan rohani kita, dimana roh kita dapat berhubungan dengan Roh Kudus. Dan kekuatan doa itu sungguh luar biasa, seperti yang terjadi pada umat Tuhan ketika mereka sedang berdoa (Kisah Para Rasul 4:31). Namun kenyataannya tidak sedikit orang Kristen berkata bahwa berdoa itu membuang-buang waktu (wasting time). Padahal orang yang mengandalkan kekuatan jasmaninya itu sama dengan orang yang masuk kedalam lumpur. Ketika orang tersebut berusaha bergerak maka orang itu akan semakin terhisap oleh lumpur itu. Tetapi apabila kita berdoa maka kekuatan Allah akan dinyatakan melalui kehidupan kita sebagai umat lebih dari pemenang.
2. Firman Tuhan
Selain kehidupan doa yang harus kita pegang, tentunya ada hal lain harus kita pertahankan yaitu senantiasa membaca firman Tuhan dan menyelidiki tentang kebenaranNya, seperti yang dilakukan oleh murid-murid Tuhan (Kisah Para Rasul 2:42). Dan perlu kita ketahui pula bahwa segala sesuatu yang tidak ada menjadi ada oleh karena firman. Memang, firman Tuhan tampaknya seperti dongeng, dimana di dalamnya diceritakan tentang berbagai macam mujizat yang telah dilakukan oleh Tuhan. Tetapi apabila kita sungguh-sungguh menyelidiki firman, maka kita akan menemukan banyak janji-janji Tuhan yang disediakan untuk kita, sedangkan apabila kita enggan atau malas maka kita akan kehilangan banyak janji-janji Tuhan yang akan dinyatakan dalam kehidupan kita. Firman Tuhan berkata : “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15:7). Dalam pengertian bahwa segala sesuatu yang kita minta tentunya sesuai dengan apa yang tertulis dalam firman Tuhan, maka semuanya akan diberikan kepada kita. Oleh sebab itu, jangan sampai kita kehilangan semangat untuk membaca firman Tuhan.
3. Puji-pujian dan Penyembahan
Kisah Para Rasul 2:47 dikatakan : “sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”
Jadi pujian dan penyembahan dalam kehidupan kita itu sangat penting, karena Tuhan bertahta di atas pujian umatNya (Mazmur 22:4). Oleh karena itu, puji-pujian dalam kehidupan kita jangan sampai hilang, karena dalam puji-pujian ada kuasa yang dahsyat. Hal ini dapat kita lihat dari kisah tentang Paulus dan Silas saat mereka berada dalam penjara, dimana kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. (Kisah rasul 16:25-26).
4. Menabur dan Menuai
Dalam hal menabur dan menuai ini tidak semua orang dapat memahami. Karena di dalam siklus ini dituntut adanya suatu pengorbanan. Seperti yang dilakukan oleh jemaat mula-mula, yang mana telah dikatakan : ”dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.” (Kisah Para Rasul 2:45) dan sebagai dampaknya adalah “ . . tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.” (Kisah Para Rasul 4:34-35)
Saudara, apabila dalam kehidupan kita tidak ada tindakan untuk menabur, maka selamanya kita tidak akan menuai. Oleh sebab itu, hal menabur dan menuai biarlah menjadi bagian dan siklus dalam kehidupan kita. Dan hal menabur ini tidak hanya terfokus pada gereja saja, tetapi juga terhadap saudara kita yang membutuhkan pertolongan, karena itu merupakan kehendak Tuhan, seperti yang tertulis dalam Matius 25:35-40.
Amin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment