TUHAN menambahi kita seribu kali lagi dari jumlah sekarang & memberkati seperti yang dijanjikan-Nya
Kebangkitan Besar
Thursday, January 26, 2012
PertolonganNya Tidak Pernah Terlambat
Pdt. Dr. Abraham Alex Tanuseputra
Ayat Bacaan: Markus 5:21-43
Masihkah mujizat Allah terjadi hingga saat ini ?
Sebuah pertanyaan yang kerapkali timbul dalam hati orang yang mengaku dirinya Kristen ketika menghadapi persoalan yang tak kunjung padam maupun sedang mengalami jalan buntu. Dan kali ini kita akan melihat kisah yang terdapat dalam Alkitab yang menceritakan tentang dua orang yang mengalami persoalan selama bertahun-tahun dan menghadapi jalan buntu.
Mujizat yang pertama adalah orang yang mengalami sakit pendarahan selama dua belas tahun telah disembuhkan dan yang kedua adalah anak Yairus dibangkitkan dari kematian. Dari sekian banyak orang yang datang kepada Yesus, hanya dua orang yang mengalami mujizat. Padahal semua orang yang mengerumuni Yesus juga membutuhkan suatu pertolongan, tetapi mereka tidak menyadari bahwa diri mereka perlu ditolong. Mereka lebih suka untuk menonton atau ikut-ikutan saja daripada mengalami sendiri. Hal ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa dirinya memiliki kemampuan.
Untuk itu, jangan sampai kita seperti orang banyak yang datang kepada Yesus, yang hanya menonton atau ikut-ikutan, tetapi biarlah kita belajar seperti dua orang yang mengalami mujizat dari Tuhan. Mungkin saat ini ada persoalan yang telah tampak di depan kita atau ada yang belum, namun yang jelas bahwa suatu saat di depan kita ada peristiwa yang tidak dapat kita atasi dengan kekuatan kita sendiri dan kita mengalami jalan buntu (deadlock). Tetapi apabila kita datang kepada Tuhan Yesus seperti dua orang ini, maka segala persoalan kita akan terselesaikan.
Dari peristiwa yang telah kita baca, maka kita akan menemukan nilai kebenaran yang terdapat dalam perikop ini, diantaranya :
Pertama, Yairus adalah seorang kepala rumah ibadat yang sedang mengalami persoalan yang cukup serius, karena anaknya sakit keras dan hampir mati (sekarat). Dan apabila ditinjau dari status sosial ia adalah seorang rohaniawan, maka tentunya ia tahu tentang hal theologia (ilmu ketuhanan), tetapi tatkala ia mendengar tentang nama Yesus atau tentang Injil Kristus yang selalu menyatakan bahwa Allah telah menjadi manusia, yang bernama Yesus, maka datanglah Yairus kepada Yesus dan tersungkurlah Yairus di depan Yesus, lalu menyembahNya (ayat 22). Mengapa Yairus tersungkur didepan Yesus ? Karena ia tahu, bahwa ia sedang menghadap Allah yang menciptakan langit dan bumi. Demikianlah yang tertulis dalam Yohanes 1:14 & 18, yaitu bahwa “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. - Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.” Artinya, bahwa barangsiapa yang bertemu dengan Yesus, dia bertemu dengan Allah yang Mahakuasa.
Dari sini kita akan tahu, bahwa persoalan dapat dialami oleh siapa saja, termasuk hamba Tuhan. Walaupun tampak seolah-olah bahwa seorang hamba Tuhan tidak memiliki masalah, atau tampak bahwa hidupnya serba sukses karena Tuhan pasti menolong. Tetapi suatu saat seorang hamba Tuhan bisa terbenam dalam suatu kesukaran dan tidak bisa mengatasinya. Namun apabila dia minta pertolongan kepada Tuhan Yesus, maka Tuhan Yesus turut bersama-sama untuk menyelesaikan persoalannya itu, asalkan didasari dengan iman yang mantap seperti yang dimiliki oleh Yairus. Tetapi berapa banyak orang yang mengaku dirinya percaya kepada Tuhan Yesus namun tidak seratus persen percaya, bahwa Tuhan sanggup menyelesaikan segala persoalan. Bahkan sebaliknya, saat mereka mengalami persoalan mereka justru menjadi panik. Tetapi Tuhan berkata : jangan takut !. Arti kata takut dalam bahasa Yunani, seperti yang tertulis dalam Markus 5:35-36 yang berarti “panik.”.
Memang, terkadang sementara kita berjalan bersama Yesus, keadaan tidak bertambah baik, seperti yang dialami oleh Yairus. Dan hal ini bukan berarti kita semakin menderita apabila berjalan dengan Yesus, tetapi Tuhan ingin menyatakan kuasaNya yang luar biasa. Karena semakin sukar persoalan itu, maka semakin besar mujizat yang dinyatakan Tuhan kepada kita. Untuk itu jangan kuatir dan takut, karena ada mujizat yang akan dinyatakan lebih hebat lagi. Dan apabila persoalan sedang menimpa kita, maka janganlah kita panik. Orang yang panik adalah seperti orang yang tidak bertuhan. Tetapi orang yang penuh Roh Kudus adalah orang yang tidak takut terhadap persoalan, karena mujizat Tuhan pasti terjadi.
Dan apabila saat ini kita mengalami persoalan dan tidak ada jalan keluarnya (deadlock), maka ingatlah bahwa pertolonganNya tidak pernah terlambat. Meskipun kita tidak bertemu dengan Yesus secara fisik, tetapi RohNya yang kudus telah bersama-sama dengan kita. Karena ketika kita berdoa dalam nama Tuhan Yesus, maka Roh Kudus akan memberikan kemampuan kepada kita untuk mengahadapi persoalan serta menyelesaikannya, demikianlah yang tertulis dalam Efesus 1:13-14 yang berbunyi : “Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”
Kedua, seorang wanita yang mengalami sakit pendarahan selama dua belas tahun (Markus 5:25-28). Dua belas tahun bukanlah waktu yang singkat; jangankan dua belas tahun, satu malam saja orang sudah merasakan penat yang luar biasa, apalagi menderita sakit selama dua belas tahun. Tentunya orang akan berputus asa karena tidak tahan mengalami penderitaan terus-menerus; apalagi kekayaannya habis digunakan untuk berobat namun hasilnya “nol besar”. Tetapi saudara, wanita ini tidak putus asa. Dia sungguh percaya bahwa hidup ini masih ada harapan selama mau berusaha. Dan ketika wanita ini mendengar tentang Tuhan Yesus, maka pengharapannya untuk mendapat mujizat semakin kuat. Bahkan dia berkata : “asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (ayat 28). Dan setelah menjamah jubah Yesus, maka seketika itu juga wanitu tersebut telah sembuh dari penderitaannya (ayat 29).
Jubah berbicara tentang urapan (contoh : Elia & Elisa). Dan urapan itu kita dapatkan saat kita bersekutu dengan Tuhan, karena dalam firman Tuhan juga dikatakan : “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."(Matius 18:20). Dan jikalau Tuhan hadir ditengah-tengah kita maka urapanNya juga hadir ditengah-tengah kita. Kemudian, apabila kita menerima urapan, maka segala penyakit yang sudah berlangsung selama belasan bahkan puluhan tahun, Tuhan tetap sanggup memberikan kesembuhan dan jawaban atas persoalan kita.
Oleh sebab itu janganlah kita takut atau panik saat mengahadapi persoalan, tetapi biarlah kita tetap memiliki iman yang teguh dan pengharapan yang kuat, sebab pertolonganNya terhadap kita tidak pernah terlambat.
Amin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment