|
|
|
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Tuhan itu mempunyai hasrat naluri untuk memulihkan kita. Bagaikan
bejana tanah liat ditangan seorang penjunan, apabila rusak maka
dipulihkan kembali. Tuhan menciptakan bumi ini dalam kondisi gelap dan
tidak beraturan maka memberikan terang dan menciptakan hal yang lain
sehingga bumi menjadi sempurna. Tuhan itu mempunyai potensi untuk
memperbaiki yang rusak.”. . . Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.” Yeremia 18:1-4 Manusia telah dirusak oleh iblis, maka Tuhan mempunyai hasrat untuk memperbaiki. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Allah menciptakan manusia serupa dan segambar dengan Allah yaitu laki-laki dan perempuan, dengan demikian manusia itu pada dasarnya ingin memulihkan dan dipulihkan. Kalau kita memiliki rumah yang rusak maka kita punya hasrat untuk memperbaiki sehingga rumah itu menjadi baik. Demikian pula yang sakit, dengan hasratnya akan mencari akal supaya bisa sembuh, untuk itu berapa banyak obat yang diciptakan oleh manusia. Walaupun manusia mempunyai potensi/kemampuan tetapi kemampuannya sangat terbatas. Dalam level tertentu manusia mampu, tetapi selebihnya manusia tidak mampu oleh karena rusak akibat dosa. Walaupun kondisi manusia rusak tetapi di dalamnya ada hasrat maupun potensi. Dan potensi itu bisa maksimal apabila orang tersebut lahir baru. Lalu bagaimana seseorang dapat lahir baru ? percaya kepada Kristus (II Korintus 5:17). Saudara, selain kita memiliki potensi yang luar biasa, kita memiliki hak untuk menerima janji-janji Allah (Roma 8:17), termasuk beberapa karunia yang diberikan oleh Roh Kudus, seperti yang tertulis dalam I Korintus 12:8-11 yaitu diantaranya : Karunia hikmat, karunia pengetahuan, karunia iman, karunia menyembuhkan, karunia mengadakan mujizat, karunia bernubuat, karunia membedakan roh, karunia bahasa roh, karunia menafsirkan bahasa roh. Untuk itu saat ini kita akan mempelajari masing-masing karunia tersebut yang sudah kita terima. 1. Karunia Hikmat Setiap orang bisa menjadi pandai tetapi apabila tanpa Roh Tuhan/wahyu maka manusia menjadi liar. Dan biasanya kepandaiannya digunakan untuk kejahatan. Oleh sebab itu dunia menjadi kacau. Sedangkan kalau Roh Allah dalam diri kita maka kita akan diberi karunia hikmat dan pengetahuan. Ada orang-orang yang dikatakan miskin oleh karena beberapa faktor yang membuat mereka miskin, misalnya oleh karena keadaan politik di negara tersebut. Namun mengapa keadaan tersebut masih berlangsung sampai saat ini ? karena mereka tidak memiliki naluri untuk dipulihkan. 2. Karunia Pengetahuan Karunia pengetahuan itu sangat berkaitan erat dengan karunia hikmat. Karena dengan pengetahuan maka seseorang akan mengalami suatu progress dalam hidupnya. Sebagai contoh : Ketika seseorang melihat rumahnya reot, ia melakukan tindakan untuk memperbaikinya. Sedangkan disisi lain ada orang yang tidak memperbaikinya, sehingga muncul alasan : “karena orang itu tidak mampu untuk membeli barang-barang guna memperbaikinya.” Saudara, yang menjadi pokok permasalahan bukan karena mereka tidak mampu, melainkan mereka tidak memiliki hasrat/potensi untuk mempunyai rumah yang bagus. Saya (Pdt. Alex Tanuseputra) pernah miskin, dimana siang jadi Pendeta sedangkan malam jadi sopir taxi. Namun bersama Roh Allah, hidup saya dipulihkan. Memang, ada orang yang pandai tetapi keblinger. Kalau Roh Kudus yang memberikan hikmat dan pengetahuan, maka Amsal 3:13-19 berkata bahwa semuanya itu melebihi dari emas, perak maupun kekayaan yang lainnya. Dengan demikian orang menjadi bahagia. Mungkin saat ini kita terkena tekanan ekonomi yang tak kunjang padam, sehingga kita mulai berkata : “sudah takdir atau sudah nasibnya.” Saudara janganlah kita putus asa, sebab apabila kita putus asa maka dalam diri kita tidak ada gambaran atau tidak mengakui adanya potensi untuk memulihkan. 3. Karunia iman Apabila iman itu merupakan karunia, maka pada dasarnya manusia itu tidak memiliki iman. Tetapi oleh karena mereka percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat maka orang tersebut mendapat karunia iman. Dan iman itu harus mengalami perkembangan. Mulai dari iman yang kecil (ketika mengalami kelahiran baru), selanjutnya iman itu bertumbuh apabila kita melekat senantiasa kepada Tuhan sebagai pokok anggur (Yohanes 15), sampai pada akhirnya iman itu menjadi besar oleh karena kita berani masuk dalam berbagai ujian hidup (Yakobus 1:3). Selain iman itu menjadi besar, dengan berjalannya waktu maka iman itu dikatakan kuat karena telah terbukti bahwa iman tersebut tahan uji (Yakobus 1:12), dan pada akhirnya iman tersebut mencapai iman yang sempurna (Zakharia 2:1-5). Lalu berikutnya kita akan melihat bagaimana keadaan orang yang tidak beriman yang juga termasuk orang bebal; Mazmur 53:2-4 berkata, ”Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah!" Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik. Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.” Kalau kita melihat kekacauan maupun kejahatan yang terjadi, semuanya itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak beriman. Demikian pula apabila ada orang tidak percaya bahwa Allah sanggup memulihkan maka orang tersebut adalah orang yang bebal. Oleh karena itu, apabila iman itu bukan milik kita tetapi Roh Kuduslah yang memberikan karunia iman, maka jangan sampai iman itu hilang dari kehidupan kita. 4. Karunia kesembuhan Karunia kesembuhan dalam bahasa aslinya tidak berarti menyembuhkan secara fisik saja tetapi memulihkan di segala aspek kehidupan manusia. Oleh sebab itu tahun ini adalah tahun progress/tahun kemajuan, dimana dalam kehidupan kita ada langkah untuk maju. Walaupun kemajuan itu tidak secara drastis, tetapi pasti. Karena segala sesuatu diawali dari hal yang kecil. Untuk itu janganlah kecil hati, karena Allah sedang berperkara dengan kita untuk melakukan perkara yang lebih besar. 5. Karunia mujizat Kata mujizat berasal dari bahasa Yunani yaitu dunamos atau kekuatan. Mujizat merupakan kekuatan supra natural yang dapat mengubah suatu keadaan yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia. Roh Kudus itu berkuasa untuk melakukan perkara yang luar biasa. Dan apabila manusia sudah mengalami stagnasi maka Allah akan mengadakan mujizatNya. Walaupun saat ini banyak perusahaan mengalami bangkrut akibat krisis global, tetapi kita sebagai anak-anak Allah tetaplah percaya bahwa Allah akan mengadakan mujizat sehingga kita menjadi berhasil. Dan perlu diketahui bahwa mujizat Allah terjadi tidak hanya pada jaman para nabi-nabi, namun tetap berlaku sampai sekarang. Allah tidak pernah berhenti untuk berpekara dengan manusia, karena Dia adalah Allah yang aktif, kreatif dan inovatif. Jangan pernah berpikir bagaimana cara Allah menolong saudara, tetapi tetaplah berpegang teguh pada janjiNya, sebab Allah dapat bekerja dengan berbagai macam cara diluar perkiraan manusia. Allah tidak pernah lalai akan setiap janjiNya sebab Dia adalah Allah yang setia, seperti yang tertulis dalam II Petrus 3:9, ”Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Dan mujizatNya tidak pernah terlambat tetapi tepat pada waktunya. 6. Karunia bernubuat Bernubuat itu menyatakan hari yang akan datang. Kalau tidak ada nubuat maka saya (Pdt. Alex T.) tidak dapat bertahan, karena pada waktu membangun Bethany Manyar saya telah dinubuatkan oleh hamba Tuhan untuk menyelesaikan Bethany Nginden. Sedangkan Rev. Cindy Jacob bernubuat bahwa meskipun kondisi saya sakit tetapi Tuhan menyatakan bahwa saya dapat menyelesaikan untuk pembangunan Menara Doa Jakarta. Memang secara kasat mata hal itu sangat mustahil, tetapi apabila kita menyakininya maka apa yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Allah. Kesaksian : Suatu ketika ada pasang suami istri yang datang kepada saya minta didoakan supaya punya anak. Lalu saya katakan bahwa tahun depan kalian akan punya anak. Dan apa yang terjadi ? satu tahun kemudian mereka mempunyai anak. Hal ini bukanlah suatu kebetulan, karena di dunia ini tidak ada sesuatu terjadi secara kebetulan, namun semunya itu atas kehendak Tuhan. 7. Karunia membedakan roh I Yohanes 4:1 berkata, ”Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.” Ayat ini memberi peringatan kepada kita bahwa pada akhir jaman muncul nabi-nabi palsu, dan saat ini kita sedang berjalan di akhir jaman. Tetapi oleh karena kita memiliki karunia untuk membedakan roh maka kita tidak akan terjerumus oleh berbagai macam ajaran sesat. Berapa banyak orang Kristen telah terjerumus oleh berbagai macam ajaran sesat. Mengapa hal ini bisa terjadi ? karena mereka tidak memiliki kepekaan terhadap suara Tuhan dan bagaimana mereka dapat peka apabila mereka memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Dan berapa banyak pengajar-pengajar sesat juga melakukan mujizat. Sebenarnya mujizat yang mereka lakukan adalah mujizat palsu, dalam pengertian bahwa apa yang mereka lakukan merupakan tipu daya iblis untuk menjatuhkan orang-orang percaya. Untuk itu kita perlu memiliki kepekaan. 8. Karunia Bahasa Roh ”Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia” (I Korintus 14:2). Namun sebagian orang kurang bisa menerima mengenai bahasa roh, mereka berpikir bahwa bahasa roh hanya terjadi pada jaman rasul-rasul yaitu peristiwa pentakosta, padahal karunia ini masih berlangsung hingga saat ini. Bahasa roh merupakan sarana kita untuk berkomunikasi dengan Allah secara rahasia. Selain tak seorangpun mengerti bahasa tersebut, iblis pun tidak mengerti karena semuanya itu merupakan pekerjaan Roh. Dan perlu diingat pula bahwa dengan bahasa roh maka iman kita ditambahkan, seperti yang tertulis dalam I Korintus 14:4, ”Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat..” 9. Karunia menafsirkan bahasa roh Disamping karunia bahasa roh, Allah juga memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh. Karunia ini untuk mengetahui apa yang menjadi maksud dari Roh untuk disampaikan kepada jemaat, sehingga jemaat menjadi terbangun imannya. Dengan 9 karunia roh ini maka keadaan anak-anak Tuhan tidak akan tetap dalam posisi yang miskin, bodoh atau terjebak oleh kesukaran. Untuk itu janganlah membatasi Roh Allah yang akan bekerja dalam kehidupan kita melainkan kita memberi kesempatan sebebas-bebasnya supaya kita semua mengalami suatu progress/kemajuan yaitu pemulihan secara sempurna. Amin. |
No comments:
Post a Comment