“Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi
nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”
(Kisah 3:1–8)
Setelah Roh Kudus dicurahkan, lewat para murid & orang percaya, banyak terjadi mujizat. Bukankah kita juga percaya bahwa: Mujizat masih ada? Pada waktu itu, para murid & orang percaya menjadi dampak pada sekitarnya.
Dua cara hidup mereka, ialah:
a. Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Mereka sering mengadakan persekutuan bersama-sama. Mereka memecahkan roti dengan gembira dan dengan tulus hati (Kisah 2:42–46). Kalau Roh Kudus benar-benar dicurahkan maka kita pasti akan merasakan ada kegembiraan, sukacita dan tulus hati. Kita berkumpul dengan tidak mempunyai motivasi yang lain kecuali hanya menyenangkan hati Tuhan. Kita berdoa, memuji dan menyembah Dia dan Tuhan disenangkan.
b. Senang menabur. Pada Kisah 4:34–35, ketika Roh Kudus dicurahkan tidak ada orang yang berkekurangan. Sebab orang-orang yang berlebih, memberi & menabur untuk yang kekurangan melalui rasul-rasul. Mereka menjual tanah atau rumahnya lalu meletakkan hasilnya di kaki rasul-rasul, kemudian para rasul membagi-bagi sehingga tidak ada seorang pun yang berkekurangan.
Saat kita mempunyai uang, puji Tuhan karena Tuhan menyertai, tetapi jangan sampai kita terperangkap dalam cinta akan uang. Karena akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang. Akar segala kejahatan itu bukanlah uangnya, tetapi cinta akan uang.
Tuhan Yesus mengajar kita untuk mematahkan cinta akan uang & keinginan untuk menjadi kaya dengan cara: MEMBERI.
No comments:
Post a Comment