Kebangkitan Besar

Kebangkitan Besar

Tuesday, December 13, 2011

Kuasa Yang Menopang Kita




Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

Sekian lama manusia hidup tanpa penyertaan Tuhan oleh akibat dosa (dengan kata lain bahwa manusia telah dilucuti oleh kuasa roh jahat), sehingga ketakutan menguasai manusia. Tetapi puji syukur, saat ini kita boleh mengenal Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan raja, sehingga kita mengalami proses kelahiran baru. Dan mulai saat itu pula kita dimeteraikan oleh Roh Kudus untuk menjadi anak-anak Allah.

Setelah kita dimeteraikan oleh Roh Kudus, maka kita dibaptis oleh Roh Kudus, yang pada perkembangan selanjutnya kita akan dipenuhi oleh Roh Kudus. Saudara, Roh Kudus merupakan pribadi Allah yang maha kuasa; namun kerapkali kita melecehkan, mendukakan atau bahkan melawanNya.

Mungkin timbul pertanyaan : “kapankah aku melakukan semuanya itu ?” ketika kita hendak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, dan Roh Kudus mengingatkan melalui firman yang telah kita baca atau kita dengar melalui hamba Tuhan, tetapi kita tidak mentaatinya, maka saat itulah kita sedang melecehkan, mendukakan ataupun melawan.

Untuk itu perlu kita sadari bahwa sejak kita percaya pada Yesus Kristus maka kita menjadi milikNya dan berada dalam rencanaNya yang besar. Oleh sebab itu, bagaimana mungkin kita dapat menentang Roh Kudus yang telah mem-back up kita untuk tetap dalam rencana Tuhan dan melakukan pekerjaanNya ?. Kata back up disini menunjukkan adanya suatu jaminan yang menyangkut kehidupan kita; baik secara rohani maupun jasmani. Dan orang yang mendapat dukungan atau ditopang (di-back up) oleh sesuatu yang lebih besar dari kemampuannya, maka orang tidak akan pernah mengalami takut atau kuatir.

Sebagai contoh yang sederhana adalah : Di dalam dunia perdagangan, apabila ada seorang pengusaha yang mendapat back up dari salah satu pejabat saja, baik itu Walikota, Gubernur, Menteri maupun pejabat yang lainnya, maka pengusaha tersebut memiliki percaya diri yang tinggi, meskipun back up dari dunia ini sifatnya tidak kekal dan kekuatannya terbatas. Tetapi puji syukur, bagi kita yang telah percaya dalam Kristus, karena di dalam diri kita ada pribadi yang mem-back up seluruh aspek kehidupan kita, dengan kuasaNya yang tak terbatas dan sifatnya kekal, yaitu Roh Kudus. Oleh karena itu, kita tidak perlu gentar atau takut dalam menghadapi segala pergumulan dalam hidup ini, karena kita sudah ditetapkan menjadi pemenang, bahkan lebih dari pemenang.

Mari kita melihat salah satu sifat, kuasa maupun kemampuan daripada Roh Allah yang memberikan jaminan atas hidup kita, yaitu terdapat dalam II Timotius 1:7 “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” Lalu, apakah dengan tiga hal ini kita dijamin tidak takut lagi. Sebagai contoh, kita akan melihat kisah dari pada hamba Tuhan yang terdapat dalam Alkitab yaitu Yehezkhiel. Tatkala bangsa Israel melakukan tindakan yang jahat dimata Tuhan, maka Israel mengalami kehancuran. Tetapi Tuhan masih sayang kepada mereka, sehingga melalui perantaraan nabi Yehezkhiel dengan didasari kuasa Tuhan, maka bangsa Israel telah dibangkitkan menjadi bangsa yang besar. Dan kali ini kita akan perhatikan bagaimana pekerjaan Allah dinyatakan bagi orang-orang yang menghormati Roh Kudus.

Saat itu kuasa Tuhan meliputi Yehezkhiel dan membawanya keluar dengan perantaraan Roh-Nya, dimana Yehezkhiel dibawa ke tengah-tengah lembah dan diperlihatkan betapa banyak tulang-tulang kering daripada manusia yang bertaburan dan memenuhi lembah tersebut. Kemudian Tuhan berfirman kepada Yehezkhiel, bunyinya : “Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali ?” Lalu, apa jawab Yehezkhiel ?” Yehezkhiel berkata : “Ya Tuhan Allah, Engkaulah yang mengetahui!” Jadi Yehezkhiel benar-benar mengetahui bahwa Allah sanggup atau memiliki kekuatan untuk melakukan segala sesuatu, termasuk tulang yang keringpun dapat dibangkitkan (dihidupkan). Dan yang menarik dari kisah ini adalah Allah berfirman kepada Yehezkhiel supaya dia bernubuat untuk tulang-tulang yang sudah kering ini menjadi hidup kembali (menjadi manusia yang seutuhnya), seperti yang telah diperintahkan Allah kepadanya.

Lalu apa yang terjadi setelah Yehezkhiel melakukannya ? saat itu telah terdengar suara yang berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain, kemudian urat-urat pada tulang-tulang itu mulai ada dan daging mulai tumbuh padanya, selanjutnya kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Lalu Allah berfirman supaya Yehezkhiel bernubuat agar mereka memiliki nafas hidup. Kemudian Yehezkhiel melakukan seperti yang telah diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan saat itu pula mereka yang telah mati menjadi hidup kembali dan menjadi suatu tentara yang sangat besar. (Yehezkhiel 37:1-10).

Saudara, kekuatan yang menyertai Yehezkhiel bukankah juga telah diberikan kepada kita melalui kuasa Roh Kudus yang tinggal dalam kehidupan kita?. Untuk itu janganlah kita takut, kuatir, gentar maupun putus asa; sebab Roh yang ada dalam diri kita lebih besar dari segala kekuatan yang ada di dalam dunia ini. Inilah saatnya kita bertindak untuk membangkitkan “tulang-tulang yang kering” (baik itu ekonomi, bisnis, rumah tangga, kerohanian atau pelayanan). Jangan tunda-tunda kesempatan untuk menghidupkan atau membangkitkan manusia-manusia rohani yang gagah perkasa untuk mengalahkan dunia yang penuh kejahatan dan kegagalan.

Seperti halnya apabila kita membaca di dalam Wahyu maka kita akan menemukan tujuh jemaat telah mendapat peringatan dari Tuhan supaya mereka bertobat, sebab dari ketujuh gereja yang ada dalam Wahyu ini menjadi gereja yang mati.
Untuk itu, hal ini mengingatkan kita, bahwa kita adalah surat Kristus yang ditulis bukan dengan tinta tetapi dengan Roh. Dan saat ini bukan waktunya untuk mementingkan diri sendiri, tetapi menyatakan kuasa yang membangkitkan kasih, karena kasih menutupi banyak dosa. Dan apabila kita hidup dalam kasih maka ketakutan itu akan lenyap.

Sebagai aplikasinya, kita menjadi berkat kepada setiap orang supaya nama Tuhan dipermuliakan dan banyak orang dipulihkan serta dimenangkan bagi kemuliaanNya. Tetapi apabila kita berbicara tentang kasih dan tidak ada buktinya maka sia-sialah apa yang kita bicarakan bahkan kita disebut sebagai pendusta, sebab firman Tuhan berkata : Jikalau seorang berkata : “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Saudara, melalui beberapa contoh dan penjelasan diatas biarlah membangkitkan semangat kita dalam menjalani hidup ini, karena Roh Kudus yang ada dalam diri telah sanggup mem-back up seluruh kehidupan kita, khususnya untuk melakukan rencana dan pekerjaan Tuhan yang besar.

Amin.

No comments:

Post a Comment