Kebangkitan Besar

Kebangkitan Besar

Sunday, April 24, 2011

Mengapa Galilea?

Pdt. Ronny Soedjak

“Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
(Matius 26:32)


Mengapa Tuhan Yesus memilih Galilea sebagai tempat pertemuan Yesus dengan murid-murid-Nya setelah kebangkitan-Nya dari kematian? Ada tiga hal, yaitu:

1.The First Love (kasih yang semula)
Yohanes 21:5-7, “Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau”. (PB hal. 140)
Danau Galilea adalah tempat pertama kalinya Yesus berjumpa dengan murid-muridnya, sebab 9 dari para murid-murid adalah berlatarbelakang para nelayan.

Yesus menyuruh mereka bertemu di Galilea adalah ini berbicara tentang perjumpaan pertama (The First Love):
a.Karena Yesus mau mengingatkan agar para murid-Nya untuk tidak melupakan perjumpaan pertama mereka dengan Yesus.
b.Untuk melihat seberapa dalam cinta dan kasih murid-murid-Nya kepada Yesus.
Seperti jemaat di kitab Wahyu di jemaat Efesus, mereka diperingatkan untuk kembali kepada kasih yang semula (Wahyu 2:1-5). Demikian juga saat ini kita diingatkan Tuhan bagaimana dan dimana kita berjumpa pertama kali dengan Tuhan. Di tengah situasi apa pun, ingatlah kasih kita yang semula dengan Tuhan.

2.Rekomitmen
Yohanes 21:15-17, “Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku”.

Kasih kepada Tuhan bisa saja luntur oleh waktu dan keadaan, tetapi Tuhan menghendaki agar kita membuat komitmen atau rekomitmen lagi kepada Tuhan. Seperti Petrus diatas, sampai tiga kali Yesus mengingatkan komitmennya dalam “menggembalakan domba-domba-Nya”.

3.Ikut cara Tuhan.
Yohanes 21:18,19, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku”.
Hanya dengan cara Tuhan kita dapat menjadi lebih daripada pemenang.


Kolose 3:14, “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan”.

No comments:

Post a Comment