Kebangkitan Besar

Kebangkitan Besar

Sunday, April 24, 2011

Hidup Oleh Iman

Pdt.Leonardo A. Sjiamsuri

"Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
(Roma 1: 16-17)

Sebagai orang percaya, hidup kita ditentukan oleh iman, bukan ditentukan oleh harta, kekayaan, kekuasaan. Bahkan, bukan ditentukan oleh seberapa sering kita beribadah, karena banyak orang Kristen yang mengerti firman, suka berdoa, suka beribadah, namun belum percaya/beriman.

Kita mengerti bahwa doa itu berkuasa, tetapi persoalannya adalah apakah kita percaya? Sebab kalau kita percaya, maka ketika ada masalah kita akan masuk ke dalam doa; bukan malah mencari pertolongan manusia.

Efesus 2: 8, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah", Allah bekerja karena iman yang ada di dalam diri kita. Karena iman adalah transaksi antara kita dengan Tuhan, maka "uangnya" adalah iman. Dalam perkara Kerajaan Sorga, transaksi yang berlaku adalah "iman", kita tidak bertransaksi dengan pengalaman dan dengan pengetahuan.

Yohanes 3:18 Penghukuman terjadi bukan hanya karena dosa, tetapi juga karena tidak percaya. Mengapa firman itu tidak bekerja dalam kehidupan seseorang adalah karena firman itu hanya dianalisa untuk dimengerti, bukannya untuk dipercayai. Itulah sebabnya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Percaya saja!"

Ibrani 11:1. Iman itu adalah suatu "substance" (substansi, materi) yang dapat kita pegang. Iman adalah dasar. Itulah sebabnya, kita hidup dari apa yang dijanjikan oleh Tuhan, bukan dari apa yang kita kerjakan. Iman adalah bukti. Jadi, iman bisa membuat yang tidak ada menjadi ada. Suatu transaksi Tuhan dari yang tidak kelihatan menjadi kelihatan. Ibrani 11:3. Apapun yang kita lihat dengan indera kita ini memiliki landasan dari yang tidak kelihatan. Yang kelihatan itu telah terjadi dari yang tidak kelihatan. Jika kita mau hidup kita berubah, kita harus fokus kepada yang tidak kelihatan; dan, untuk mencapai ke sana kita harus memiliki "iman".

Bersama Tuhan, kita akan mengubah yang kelihatan ini. Dunia yang tidak kelihatan, yang tidak dapat kita lihat dengan kasat mata, itu sangat nyata dan dahsyat. Banyak hal yang Tuhan janjikan di alam supranatural ini tidak sanggup kita terima, karena kita tidak dapat melihat dunia yang tidak kelihatan itu. Kita bisa masuk ke dunia yang tidak kelihatan itu kalau kita memiliki "iman".

Tuhan bisa membuat mujizat kalau ada materi-nya. Kita memerlukan materi itu, yaitu "iman". Seperti seorang perempuan yang pendarahan selama 12 tahun, yang imannya timbul karena dia mendengar tentang Yesus dan perbuatan-perbuatan-Nya. Dan, ketika Yesus berjalan lewat, perempuan ini menyentuh ujung jubah Yesus, karena iman yang timbul dari cerita-cerita yang dia dengar tersebut, dan dia sembuh. Mengapa kita tahu bahwa perempuan itu beriman? Sebab, saat perempuan itu menyentuh ujung jubah-Nya, Yesus merasakan ada kuasa mengalir dari dalam Diri-Nya (Markus 5:21-34)

Roma 4: 18-20. Kalau kita beriman, tandanya adalah walaupun keadaan hampir membuat kita hendak menyerah, namun ada sesuatu di dalam hati yang terus mendorong kita untuk maju terus. Dorongan itulah yang disebut iman. Yang membuat Abraham terus "bergerak", walaupun dia sudah sangat tua. Sama seperti Yosua, ketika Tuhan memerintahkan dia untuk mengelilingi tembok Yerikho (Yosua 6). Mengapa Yosua mau melakukannya? Karena dia telah melihat dengan iman bahwa tembok Yerikho itu telah runtuh. Karena iman adalah bukti dari sesuatu yang tidak kelihatan.

Akal dan pancaindera berkata: lihat dulu/mengerti dulu baru mau percaya. Namun, iman adalah percaya dulu baru mengerti dan kita bisa melihat. Bukan berarti kalau semakin banyak berdoa dan semakin sering beribadah maka akan ada iman. Sebaliknya, iman yang akan membuat doa dan ibadah kita itu efektif.

Bagaimana caranya memiliki iman?

1. Harus memiliki hati yang percaya dulu. Sebab iman itu pemberian Tuhan, dan iman itu akan bertumbuh di hati orang yang mau percaya dulu.

2. Mendengar firman Tuhan (Roma 10:17)

3. Taat. Iman Abraham bertumbuh karena dia taat kepada Tuhan

No comments:

Post a Comment