TUHAN menambahi kita seribu kali lagi dari jumlah sekarang & memberkati seperti yang dijanjikan-Nya
Kebangkitan Besar
Tuesday, November 22, 2011
Keluar Dari Kondisi Kemandulan
Pdt Yusak Hadisiswantoro
Yesaya 54:1-2
Dalam ayat di atas dituliskan bagaimana Bapa ingin agar kita keluar dari kemandulan. Mungkin ada diantara kita yang sudah bekerja cukup lama tetapi tidak mengalami kemajuan atau mungkin kita berusaha tetapi tidak juga bertumbuh kembang. Ada lima hal yang Bapa ajarkan untuk kita keluar dari kondisi kemandulan:
1. Perbesar (enlarge)
Banyak dari kita memiliki pola pikir yang kecil. Mari kita ubah dengan pola pikir yang besar karena Bapa kita adalah Bapa yang besar dan Ia yang akan memberikan hal-hal yang besar kepada kita. Bapa yang akan memenuhi apa yang kita butuhkan sesuai dengan waktu-Nya. Mari kita perluas juga lingkungan kita yaitu orang-orang yang kita kenal. Jangan hanya bergaul dengan orang-orang yang sama. Dan yang paling penting adalah kita bergaul secara pribadi dengan Pribadi yang paling berhasil yaitu Yesus dengan membaca firmany-Nya secara teratur.
2. Membentang (stretch out)
Ketika kita ingin keluar dari kemandulan kita akan mengalami ketegangan. Jangan putus asa karena selalu masih ada babak selanjutnya yaitu babak “happy ending” yang sudah disediakan oleh Bapa.
3. Panjangkan (lengthened)
Panjangkanlah pikiran kita. Jangan hanya memikirkan kekuatiran dan ketakutan yang tidak ada gunanya dan tidak terjadi. Jangan miliki pikiran yang pendek, tapi miliki pikiran Kristus yaitu pikiran doa dalam menghadapi segala kesulitan, masalah dan halangan.
4. Perkuat (strengthened)
Untuk kita keluar dari kemandulan kita harus memiliki komitment kepada Bapa yang lebih dalam lagi. Selain itu juga komitmen kepada keluarga, gereja dan pekerjaan kita. Dengan demikian kita akan lebih dikasih oleh Bapa.
5. Bernyanyi (sing out)
Apapun yang sedang kita alami saat ini, tetaplah bernyanyi pujian dan mengucap syukur kepada Bapa.
Mari miliki pemahaman yang benar agar kita keluar dari kemandulan. Amin.
Tuhan Yesus memberkati.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment