Kebangkitan Besar

Kebangkitan Besar

Wednesday, February 22, 2012

Mezbah Abraham



Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

“Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah (Galatia 3:29).

Ketika seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka orang tersebut menjadi milik Kristus. Dan orang yang menjadi milik Kristus berhak menerima janji Allah seperti yang diberikan kepada Abraham karena kita termasuk keturunan Abraham. Perlu diketahui bahwa dalam firman Tuhan telah terkandung suatu janji dan hukum/perintah. Janji yang dimaksud disini adalah janji berkat. Sekarang kita akan melihat berkat apa yang diterima Abraham, dan apa yang telah dilakukan Abraham. Kita perlu mempelajarinya supaya berkat-berkat yang dijanjikan kepada Abraham-pun boleh kita terima secara nyata dalam hidup kita.

Firman Tuhan berkata : ”Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, . . . .” (Ibrani 11:8-10). Dari ayat tersebut kita melihat bahwa ada suatu rencana Allah bagi kita. Pada waktu Abraham tinggal di tanah yang asing, Tuhan punya rencana untuk Abraham. Bahkan bukan hanya untuk di dunia ini tetapi hidup yang kekal. Oleh sebab itu ada Abram, manusia jasmani dan ada Abraham manusia rohani. Abraham inilah manusia roh yang direncanakan Allah mendapatkan hidup yang kekal. Manusia jasmani pada akhirnya akan roboh, tetapi jika saat itu tiba bagi kita maka kita tidak perlu takut, sebab manusia rohani kita tahu tujuan yang pasti yaitu mendapatkan hidup kekal selama-lamanya. Dan setiap kita yang rindu untuk masuk di dalam rencana Allah baik dalam hidup di dunia ini maupun untuk yang akan datang, biarlah kita mau belajar dari apa yang sudah dilakukan oleh Abraham.

Di dalam Alkitab kita menemukan adanya mezbah-mezbah yang dibangun oleh Abraham. Mezbah adalah berbicara tentang ibadah. Di dalam ayat-ayat yang akan kita lihat nanti, kita menemukan adanya empat mezbah. Mengapa ada empat mezbah? Karena ibadah itu bertumbuh. Seperti seorang anak yang mengenal orang tuanya, dia tidak lahir langsung mengenali orang tuanya, tetapi anak itu bertumbuh selangkah demi selangkah untuk mengenali orang tuanya dengan baik.

Adapun empat mezbah yang telah didirikan oleh Abraham:

a. Mezbah Yang Didirikan Dekat Sikhem (Kejadian 12:1-7)
Mezbah adalah ibadah, dan diatas mezbah selalu ada korban. Di dalam ibadah harus ada yang dikorbankan. Dari kisah Abraham yang dipanggil Allah ini, kita bisa belajar bahwa Abraham telah mempersembahkan korban. Mengapa Abraham dipanggil dari sanak saudaranya? Karena sanak saudara Abraham hidup dalam sistem dunia. Sistem dunia adalah “kalau tidak berkeringat, tidak korupsi, tidak membunuh, tidak merampok… maka tidak bisa hidup”. Dunia kegelapan mem-back up cara hidup sanak saudara Abraham. Abraham ditunjuk Tuhan untuk meninggalkan sistem dunia dan pergi ke suatu tempat.

Dalam hidup ini kita belajar, kita sekolah dan belajar keahlian. Hal ini memang tidak salah, tetapi jika kita beranggapan bahwa kalau tidak berpeluh dan berkeringat maka kita tidak bisa makan, maka ini salah. Hal ini berarti bahwa kita masih terikat pada sistim dunia. Allah mengajar kita untuk berubah dari sistem dunia menuju sistem berkat. Sikhem berarti bahu. Abraham mendirikan mezbah di dekat sikhem, karena dia tidak lagi memakai sistem dunia. Dia telah mengambil keputusan untuk menaruh segala beban hidupnya di atas bahu Allah dan tidak lagi mengandalkan kekuatan sendiri. Demikian juga seharusnya kita. Jangan mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi taruhlah segala beban di bahu Yesus Kristus. Sebab bahu Yesus Kristus adalah bahu yang kuat, perkasa dan disana ada kuasa yang hebat. (Yesaya 9:5).

b. Mezbah Yang Didirikan Dekat Betel (Kej. 12:8)
Betel adalah berbicara tentang rumah Allah. Abraham mulai menghormati Allah. Dia mengorbankan kedagingannya menjadi rumah Allah. Siapa yang menghormati Allah dia tidak akan mendukakan, melawan atau menghujat Roh Kudus. Dan barangsiapa menghormati Allah, seperti Obed Edom yang menerima Tabut Allah di rumahnya dan menghormati Allah, maka hanya dalam waktu tiga bulan dia diberkati Allah dengan luar biasa. Mari kita juga menghormati Allah dengan tidak mendukakan, melawan atau menghujat Roh Kudus.

c. Mezbah Yang Didirikan Dekat Hebron (Kej. 13:18)
Pada waktu Abraham keluar dari sanak saudaranya, ternyata ada Lot yang ikut. Kalau kita teliti kebenaran Alkitab, kita akan menemukan bahwa ternyata Lot tidak pernah mendirikan mezbah. Jadi dia hanya numpang Abraham. Sekalipun hanya numpang, ternyata Lot juga menjadi kaya. Tetapi perhatikan, ternyata ada waktunya Allah membuat pemisahan. Dan ketika tiba waktunya untuk memilih, Lot memilih berkemah di dekat Sodom. Sodom adalah sebuah kota duniawi yang moralnya rusak. Lot ternyata memilih untuk kembali ke sistem dunia. Dia telah memulai dengan roh tetapi mengakhiri dalam daging. Akhir keluarga Lot, istrinya menjadi tiang garam dan dua anak wanitanya bermoral rusak, yaitu berselingkuh dengan ayahnya sendiri sebagai akibat dari pengaruh Sodom.
Hebron artinya damai sejahtera. Abraham memilih untuk tidak bertengkar, dia memilih damai sejahtera. Selanjutnya setiap langkah Abraham disertai dan diberkati Allah dengan luar biasa.

d. Mezbah Yang Didirikan Di Gunung Moria (Kejadian 22:1-2)
Ishak adalah anak yang sangat dicintai Abraham. Bahkan Abraham tentu mencintai Ishak lebih dari segala hartanya, karena Ishak didapatkan pada masa tuanya setelah sekian tahun lamanya diharapkan. Namun demikian di mezbah di Gunung Moria dia mengorbankan Ishak. Gunung Moria adalah Gunung Allah. Di Gunung Moria ini Abraham membuktikan diri bahwa dia mencintai Allah lebih dari segala-galanya, termasuk lebih dari yang paling dicintai dalam hidupnya. Tuhan juga menghendaki agar kita mencintai Dia lebih dari segala-galanya. Apakah hal ini merugikan Abraham? Ternyata tidak. Di dalam Kejadian 22:14 terbukti bahwa jika kita mencintai Tuhan lebih dari segalanya, maka segala-galanya disediakan Tuhan.
Perhatikan, dari keempat mezbah tersebut di atas kita bisa melihat bahwa mezbah di Sikhem adalah berbicara tentang iman, mezbah di Betel dan Hebron adalah berbicara tentang harap, sedangkan mezbah di Guning Moria adalah berbicara tentang Kasih.

Untuk itu mari kita teladani Abraham yang medirikan empat mezbah untuk diterapkan di dalam kehidupan ibadah kita! Tentu berkat Abraham akan mengalir juga dalam kehidupan kita.

Amin.

No comments:

Post a Comment