Pdt Agus Gunawan
Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
(Daniel 1:8)
Dunia yang kita tinggali saat ini sudah dipenuhi dengan orang-orang yang tidak lagi mengakui dan takut akan Tuhan. Kehidupan yang kita hadapi juga semakin sulit. Akan tetapi jika kita ingin sukses ditengah kesulitan dan kesukaran, kita harus takut akan Tuhan. Ada empat contoh yang dapat kita pelajari dari kehidupan Daniel:
1. Daniel memilih karakter di atas kenikmatan hidup
Saat ini kita hidup di dunia yang mengutamakan kenikmatan makanan, pakaian yang indah, uang dan kemewahan. Akan tetapi jika kita ingin berhasil kita harus mengutamakan karakter kita, yaitu karakter yang berpatokan kepada Tuhan. Daniel tidak meminta agar kesulitan dan masalah dipindahkan dari hadapannya. Tuhan lebih ingin merubah karakter kita daripada keadaan kita. Ada kesulitan yang Tuhan ijinkan untuk terjadi dalam hidup kita agar karakter kita menjadi lebih baik.
2. Daniel memiliki karakter iman, bukan ketakutan
Karakter ketakutan bukan dari Tuhan. Persoalan yang terlalu cepat selesai bukan persoalan yang sebenarnya. Apa yang kita pergumulkan bertahun-tahun itulah persoalan yang sesungguhnya. Dan melalui pergumulan ini Tuhan ingin agar kita memiliki karakter iman, yaitu karakter yang bergantung sepenuhnya kepada Dia.
3. Daniel memiliki karakter kasih, bukan kepahitan
Daniel tidak membenci orang-orang yang menjelekkan dia. Begitu juga dengan Yusuf yang mengasihi dan mengampuni saudara-saudara yang menjualnya. Musa juga mengasihi dan mengampuni orang-orang Israel, meskipun mereka yang menyebabkan dia harus lari dari Mesir.
4. Daniel memilih cinta kepada Tuhan, bukan hidupnya
Daniel mengetahui dengan pasti bahwa peraturan raja tidak bisa diubah dan jika ia terus berdoa kepada Tuhan ia akan jadi santapan singa. Tetapi ia tetap melakukan doanya seperti biasa. Ia lebih memilih cintanya kepada Tuhan daripada hidupnya sendiri.
Kita harus sadar bahwa Tuhan mengasihi kita dan Ia ingin kita memiliki karakter yang baik. Sebagai anaknya kita akan selalu menerima berkat-Nya. Amin.
Tuhan Yesus memberkati
No comments:
Post a Comment