Pdt. Anthony Chang, S. Th, MA
Graha Bethany Nginden
Habakuk 1:1-3 ;
Habakuk 2:1;
Habakuk 3:17-19
Dalam kehidupan ini tentunya setiap orang pasti pernah merasakan akan rasa kecewa. Salah satu penyebab dari perasaan kecewa yaitu ketika seseorang mengalami ketidakpuasan dengan apa yang diterima atau yang dialaminya. Di dalam ayat bacaan diatas kita melihat bagaimana Habakuk mengalami rasa kecewa pada Tuhan sebab apa yang ia harapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada; begitu pula dalam hidup ini.
Contoh, seseorang akan kecewa ketika mereka bekerja cukup keras namun hasilnya belum sesuai dengan apa yang ia harapkan. Atau mugkin orang tua yang mengalami rasa kecewa terhadap anaknya. Bahkan ketika seseorang tidak diterima dalam suatu kelompok maka kekecewaan itu akan muncul. Dan ketika rasa kecewa ini terus disimpan maka suatu saat akan dapat menyebabkan seseorang ingin balas dendam ataupun berdiam diri. Bahkan seseorang akan memiliki keinginan untuk bunuh diri ketika ia kecewa. Seperti dalam firman Tuhan yang menjelaskan mengenai kisah daripada Yunus yang kecewa karena bangsa Niniwe diselamatkan. Yunus menjadi kecewa, marah hingga ia ingin bunuh diri. Oleh sebab itu ketika kita mengalami kekecewaan sangat dibutuhkan bantuan dari orang lain untuk kita mencurahkan perasaan hati kita. Kekecewaan itu ibarat bom waktu yang waktu-waktu dapat meledak. Untuk mengatasi rasa kecewa setiap kita harus dapat menyadari bahwa dalam hidup ini untuk segala sesuatunya akan ada waktunya (Pengkhotbah 3:1-15).
Kita harus dapat memahami bahwa hidup ini selalu terdiri dari 2 sisi yang berbeda. Dimana dalam hidup tidak selamanya kita berada dalam keadaan yang baik, adakalanya kita mengalami hal yang buruk.Namun ketika kita mengalami keadaan yang tidak baik percayalah bahwa itu tidak akan selamanya kita alami, segala sesuatu ada waktunya pada saatnya kita akan mengalami kebaikkan Tuhan. Sebab itu setiap kita harus dapat belajar menerima keadaan yang terjadi. Ketika kita dapat memahami akan setiap situasi yang kita alami maka kita akan dapat bersukacita bahkan akan bersorak sorai di dalam Tuhan (Habakuk 3:18). Yang berikutnya sadarilah bahwa dalam segala sesuatu Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikkan bagi kita. Ingatlah bahwa lewat proses yang kita alami suatu saat akan muncul sesuatu yang indah.
Ilustrasi seekor anak kerang didasar laut mengeluh pada ibunya karena sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya. Tetapi dengan berjalanya sang waktu akhirnya dalam tubuh anak kerang tumbuhlah sebutir mutiara berharga dengan sempurna dari butiran pasir tajam yang telah membuat dia menahan sakit, menderita dan mencucurkan air mata.
No comments:
Post a Comment