Pdt. Hanny Setiawan
Bethany KTC, Jakarta
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan."
(Keluaran 33:1-3)
Yusuf mempengaruhi Mesir
Esther menyelamatkan bangsa Israel
Tuhan kita, adalah Tuhan yang berfirman.
Pertanyaannya, kapan terakhir Tuhan berfirman?
Saat Dia berfirman, Malaikat-Nya akan menyertai kita. Segala musuh kita akan di halau.: roh kemiskinan, roh kekerasan, roh kekuatiran&ketakutan, roh tipu muslihat.
JanjiNya, tanah yang penuh susu dan madu. Keadaan yang baik, diberkati berlimpah-limpah.
Tapi kadang Tuhan ingin mengetahui isi hati kita.
Apakah kita mau menerima keberhasilan yang luar biasa, tapi tanpa kehadiran pribadi-Nya sendiri? Atau apakah kita lebih memilih mendapat perkenanan pribadi-Nya menyertai kita LEBIH dari segala keberhasilan?
Musa berdoa syafaat: "jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu."
Lalu Tuhan berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu." Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.
Janjinya, kita akan membawa dampak bagi sekitar kita, saat Tuhan hadir dalam hidup kita. Mari terus alirkan air kehidupan bagi keluarga, gereja, kota dan bangsa kita.
Kitalah anak-anak Perjanjian, keturunan Ishak yang menerima janji Tuhan.
Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga."
(Kejadian 17:19-21)
No comments:
Post a Comment