Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Salah satu contoh : Ketika saya membangun beberapa gereja di Mojokerto, saya benar-benar membutuhkan Tuhan sehingga pembangunan itu berhasil. Namun yang perlu disayangkan adalah ketika saya berhasil dan selesai membangun gereja, saya mulai kendor dan mulai tidak membutuhkan Tuhan lagi. Dan ketika saya (Pdt. A. Alex Tanuseputra) pindah ke Surabaya, saya berada dalam kondisi nol. Namun saat saya membangun gereja Bethany Manyar saya membutuhkan Tuhan. Dan dalam waktu 7 tahun, pembangunan gereja Bethany Manyar telah selesai. Lalu saya mulai kendor dan tidak berdoa lagi sehingga saya mengalami berbagai gelombang. Dan puji Tuhan, Allah mempercayakan saya untuk membangun Bethany Nginden. Dalam pembangunan gereja Bethany Nginden saya mengalami berbagai pergumulan, apalagi saat membangun sempat dilanda krisis moneter sehingga biaya untuk pembangunan sangat meningkat, belum termasuk tantangan dari luar. Tetapi saat itulah saat kembali membutuhkan Tuhan, sehingga pembangunan gereja Bethany Nginden selesai. Setelah pembangunan gereja Bethany Nginden selesai, maka saya mulai kendor lagi, sehingga banyak persoalan datang. Dan disitulah Allah mempercayakan saya untuk membangun Menara Doa Jakarta. Dalam kondisi perekonomian seperti ini untuk Menara Doa dengan dana triliunan itu sangat mustahil, tetapi saya percaya ketika kita membutuhkan Tuhan maka tidak ada sesuatu yang mustahil, sebab Dia adalah Allah yang luar biasa. Begitu pula ketika saya sakit, saya sangat membutuhkan Tuhan sebab saya sadar tanpa Tuhan, maka saya tidak dapat berbuat apa-apa.
Dari serentetan kisah perjalanan hidup saya di atas intinya adalah bahwa kita harus senantiasa membutuhkan Tuhan dalam berbagai keadaan; baik dalam keadaan sukses maupun saat mengalami pergumulan, karena itu merupakan kerinduan Tuhan agar umatNya membutuhkan Dia. Dan oleh kemurahan Tuhan sehingga sampai saat ini saya masih melayani Tuhan.
Ada beberapa ciri yang membuktikan bahwa seseorang itu membutuhkan Tuhan :
1. Berdoa
Dalam Roma 8:16-17, disebutkan bahwa Roh itu bersaksi dengan roh kita pada waktu kita berdoa. Untuk itu apabila kita membutuhkan Tuhan maka kita harus berdoa, agar kita menerima janji Tuhan sebagai ahli waris. Sedangkan bagi orang yang berada di luar Tuhan tidak ada jaminan atas segala doa yang sudah dipanjatkan, karena mereka bukan ahli waris kerajaan Allah. Dan ketika kita berdoa, saya (Pdt. A. Alex T.) senantiasa mengajak jemaat berdoa dalam bahasa roh. Ada alasan yang mendasar mengapa saya mengajak berdoa dengan bahasa roh. Hal ini dapat kita lihat dalam I Korintus 14:2 ”Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.” Jadi orang yang berbahasa roh itu sedang berkata-kata dengan Tuhan, dan hal ini bisa dilakukan di setiap waktu. Orang yang berdoa dengan bahasa roh maka orang tersebut membangun dirinya sendiri dalam pengertian bahwa dia sangat membutuhkan Tuhan dan meyakini bahwa Tuhan adalah Imanuel, dan jemaat yang membutuhkan Tuhan, pasti jemaat tersebut suka berdoa. Dan apabila kita berdoa maka Tuhan akan memenuhi segala apa yang menjadi kebutuhkan kita. Saudara, ketika kita tunduk kepala dan berdoa, maka kita sedang masuk alam roh dan Roh Kudus akan membantu kita dalam segala keluhan kita yang tidak terucapkan (Roma 8:26). Oleh karena itu mariah kita merubah kehidupan kita supaya suka berdoa.
2. Membaca Firman Tuhan
Dalam Injil Yohanes 15:7 menjelaskan bahwa orang yang tinggal dalam Tuhan dan Tuhan tinggal di dalam dia maka apa saja yang mereka minta, Tuhan akan genapi. Jadi kita tidak cukup berdoa saja tetapi firmanNya harus tinggal dalam kita melalui pembacaan firman Tuhan; dan terlebih itu kita tinggal dalam kebenaran firman Tuhan. Dalam ayat lain juga disebutkan : ”Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Selain itu, ketika kita membaca firman Tuhan maka disitulah kita mengerti dan memiliki pikiran Kristus, yaitu pikiran yang tidak terselami oleh pikiran manusia karena pikiran itu di luar logika manusia; misalnya : lima roti di tambah dua ekor ikan telah sanggup memberi makan lima rimu orang, orang buta sejak lahir bisa melek, dan juga kisah tentang Lazarus, meskipun ia sudah meninggal 4 hari tetapi dapat dibangkitkan kembali oleh Yesus. Kalau kita membaca firman Tuhan maka akan muncul visual (gambaran) dan Roh yang ada dalam diri kita akan bekerja, sehingga apa yang kita bayangkan akan terwujud asalkan kita tidak meninggalkan iman, karena kita harus terus bertumbuh dalam pengharapan. Terlebih itu, hidup kita harus ada muatan kasih, karena hidup kita akan terarah sesuai dengan kehendakNya.
3. Melayani Tuhan Orang yang membutuhkan Tuhan tentunya juga melayani Tuhan
Roma 12:1 berkata, ” . . . supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Jadi apabila kita membutuhkan Tuhan maka kita harus aktif melayani untuk memenangkan jiwa. Namun bukan berarti kita tidak bekerja; karena yang dimaksud disini adalah selain kita bekerja kita juga harus melayani Tuhan sesuai dengan talenta yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita. Dan perlu kita ketahui bahwa berkat Tuhan itu akan kita terima apabila kita membutuhkan Tuhan.
Saudara, apabila kita membaca di dalam Mazmur 63:2, maka kita temukan kehidupan raja Daud mengalami seperti yang kita alami. Dari kecil ia membutuhkan Tuhan sebab ia sering menghadapi bahaya. Ketika ia menggembalakan domba, ia harus berhadapan dengan singa, beruang, tetapi semuanya dapat dikalahkan. Di dalam diri Daud ada kekuatan ilahi. Dan pada waktu ia sukses, orang lain mulai iri hati kepadanya yaitu Saul. Tetapi Daud tetap membutuhkan Tuhan, dan ia semakin sungguh-sungguh mendekat dengan Tuhan dan memegang janji Tuhan sampai ia menjadi raja. Dan ketika ia menjadi raja, maka mengalami banyak kemenangan demi kemenangan. Tetapi suatu saat ia tidak pergi berperang melainkan menikmati segala keberhasilannya, sedangkan seluruh pasukannya bertempur, akhirnya ia jatuh dalam dosa ketika melihat Batsyeba sedang mandi. Kemudian ia bertobat dan dipulihkan lagi kehidupannya oleh Tuhan. Namun pada akhirnya ia jatuh kembali dalam dosa ketika ia mulai menghitung jumlah pasukannya. Jadi intinya bahwa setiap umat pilihan Tuhan harus senantiasa membutuhkan Tuhan.
Oleh sebab itu biarlah roh, jiwa dan tubuh kita dapat dibuktikan bahwa kita sangat membutuhkan Tuhan. Amin.
No comments:
Post a Comment