Kebangkitan Besar

Kebangkitan Besar

Wednesday, September 21, 2011

Kuasa Urapan Allah




Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

”. . . . . apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat . . . . ”
(Mazmur 8:1-10)

Dalam Mazmur 8 ini berbicara tentang kelahiran baru. Bagi kita yang sudah mengalami proses kelahiran baru, tentunya dengan sendirinya telah mendapatkan urapan Allah. Dan urapan Allah ini yang akan membawa kita pada pertumbuhan kedewasaan rohani.

Kadang-kadang oleh karena lingkungan hidup kita, atau cobaan yang begitu berat telah menimpa kita, sehingga kerap kali kita undur dari iman. Padahal, saat kita undur dari iman, maka urapan yang Allah berikan itu tidak akan pernah kita nikmati. Saudara, ketika kita lahir baru, maka kita diperlengkapi oleh kuasa. Namun banyak orang Kristen yang kehilangan kuasa tersebut, bahkan sebagian orang Kristen tidak mengakui atau menghormati pekerjaan Roh Kudus. Sehingga kuasa urapan yang seharusnya mereka nikmati, justru mereka tidak menikmatinya. Bukankah firman Tuhan dalam Yohanes 1:12 berkata : “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.”

Dan dalam Mazmur 8:6 telah dikatakan : “Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, . . . .”. Saudara, maksud dari ayat ini adalah untuk menegaskan bahwa kita yang telah mengalami kelahiran baru akan dibuatnya seperti Yesus, dalam pengertian bahwa apa saja yang telah dikerjakan oleh Yesus selama di dalam dunia ini akan kita kerjakan pula bahkan lebih besar; sebab firman Tuhan yang terdapat dalam Yohanes 14:12 telah berkata : “Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu . . . .” Diantaranya mengalahkan iblis, mengusir kuasa kegelapan, tumpang tangan atas orang sakit dan orang itu akan sembuh, mencelikkan orang buta, bahkan orang matipun dibangkitkan dan hal lainnya. Dan seluruh pekerjaan besar yang akan kita lakukan tersebut merupakan dampak dari urapan Allah, tatkala kita telah lahir baru yaitu menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, serta bertobat dari perbuatan dosa. Dan saat ini kita akan belajar mengenai urapan yang mendasari beberapa hal diantaranya :

Urapan Dasar Iman
Hal ini dapat kita lihat dalam Injil Markus 16:17-18 yang berbunyi : “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Dalam ayat ini terdapat kata-kata “tanda-tanda ini” yang berarti kuasa urapan. Dan kuasa urapan inilah yang akan menyertai bagi orang beriman untuk mencapai pertumbuhan iman, yang pada akhirnya sampai pada kesempurnaan. Urapan Allah tidak boleh kita remehkan, karena urapan Allah yang akan melengkapi kita dalam melakukan segala tugas Allah yang kita emban.

Urapan Dasar Pengharapan
Hal ini dapat kita selediki dalam I Petrus 1:3-5 yang berkata “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Dalam ayat diatas terdapat kata-kata “kepada suatu hidup yang penuh pengharapan”. Dan kata “kepada” telah menunjukkan adanya suatu proses untuk mencapai hidup yang berpengharapan. Dan yang mendasari proses tersebut adalah kelahiran kembali (yang didalamnya terdapat urapan Allah). Sehingga pengharapan tersebut bagaikan sauh yang kuat, yang akan mengikat kita untuk tetap hidup dalam segala jalanNya. Sampai pada akhirnya firman Tuhan yang terdapat dalam Amsal 23:18 benar-benar terjadi dalam kehidupan kita, yaitu yang mengatakan : “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” Sedangkan orang yang kehilangan pengharapan sama dengan kehilangan masa depan. Oleh sebab itu apabila saat ini kita mengalami berbagai pergumulan ataupun jalan buntu tetaplah bersukacita sebab kita masih memiliki pengharapan untuk bangkit dan menang. Sebab kita telah ditentukan sebagai pemenang, bahkan lebih dari pemenang.

Urapan Dasar Kasih
Apabila kita membaca dalam Mazmur 127:1-2 yang berkata : “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. Maka kita akan menemukan kalimat yang berkata “Ia memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur.” Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia dibawah kolong langit ini akan sia-sia apabila tanpa didasari kasih Tuhan. Sebab kasih Tuhan itu lebih dari emas, perak dan permata termasuk seluruh isi dunia ini. Dan kasih Tuhan itu tidak pernah dipengaruhi oleh keadaan karena kasih Tuhan itu sempurna adanya. Hal ini dapat kita lihat dalam Roma 8:35-38 yang berbunyi : “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang ?. Jadi, apabila kita mencintai dan dicintai oleh Tuhan maka kita akan dipelihara Tuhan bahkan tidurpun kita diberkati; namun bukan berarti kita boleh malas bekerja atau memperbanyak waktu tidur kita. Sebab yang dimaksud dari ayat tersebut adalah bahwa kasih dan berkat Tuhan dicurahkan terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu. Oleh sebab itu, biarlah urapan Allah tetap tinggal dalam kehidupan kita, supaya kehidupan kita benar-benar memiliki arti.

Lalu, bagaimana supaya urapan Allah itu tetap tinggal dalam kehidupan kita ?
Kita mau ditegur oleh firman Allah; terlebih itu kita mau berubah (bertobat).

Amin.

1 comment:

  1. Tidak semua pendeta yang mampu membangun suatu jemaat besar dan membangun rumah Tuhan yang besar.sebagaimana keinginan Daud untuk membangun tapi Tuhan hanya mempercayakan pada Salomo.Bpk Pdt Abraham Alex dipercayakan Tuhan untuk itu walaupun harus menghancurkan benteng-benteng penghalang terlebih dahulu.Behasil karena Tuhan beserta amin

    ReplyDelete