Kebangkitan Besar

Kebangkitan Besar

Tuesday, July 26, 2011

Kepuasan Sejati




Seseorang yang selalu menuntut dan berkata, “Give me more … give me more”, menandakan bahwa ia tidak memiliki kepuasan di dalam hidupnya. Menurut Amsal 30:15-16, ada empat hal yang tidak pernah puas dan tidak pernah berkata “cukup”, yaitu kuburan (dunia orang mati), rahim yang mandul, bumi yang menerima air, dan api. Itu semua gambaran dari kehidupan seseorang yang tidak pernah mengalami kepuasan.

Yesaya 51:1, merupakan ajakan Tuhan kepada semua orang untuk datang kepadaNya dan menerima kepuasan sejati. Air yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah “devine grace”, yaitu kasih karunia illahi. Inilah kepuasan sejati. Di dalam diri manusia, ada sebuah lubang (hole, kekosongan) yang tidak bisa diisi oleh apa pun juga, misalnya dengan hobby, drugs, sex, atau kesenangan hidup lainnya, kecuali dengan devine grace. Human effort to satisfy spiritual hunger is always fail in end. Tuhan berjanji akan memuaskan hasrat kita dengan kebaikan-Nya (Mazmur 103:5). Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan (Matius 5:6).

Ketika peristiwa kebangkitan Yesus terjadi, ada dua orang murid yang murung wajahnya dan bersedih hati. Mereka berpikir bahwa Yesus tidak bangkit dan mereka tidak mempunyai harapan masa depan, sehingga mereka pulang ke Emaus (Lukas 24:17). Dalam keadaan sedih dan murung, mereka tidak menyadari bahwa Yesus ada bersama dengan mereka. Lalu Yesus menegur mereka, “Hai, kamu orang yang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi?” (Lukas 24:25-27).

Apakah solusinya agar kita tidak dikatakan bodoh, sehingga kita bisa mengenal Dia dengan lebih baik? Ada tiga solusi, yaitu :

1. MEMBACA FIRMAN ( Lukas 24:27 )

Yesus menjelaskan kepada kedua orang murid tersebut, semua yang tertulis dalam seluruh kitab suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi (Lukas 24:27). Kita perlu sekali membaca dan mempelajari firman Tuhan. Semakin mendekat hari kedatangan Yesus yang kedua kalinya, ada rupa-rupa angin pengajaran yang dapat menyesatkan umat Tuhan. Adalah hal yang baik bila mendengar firman saat ibadah di gereja, tetapi alangkah lebih baik lagi jika dapat mempelajarinya sendiri di rumah, sehingga dapat mendengar langsung apa yang Tuhan katakan secara pribadi.

Iblis akan dengan mudah menggoda dan mencobai manusia yang mendengar firman Tuhan dari kata orang saja, contohnya Hawa yang hanya mendengar firman (perintah Allah) dari Adam. Iblis tidak menggoda Adam, sebab Adam mendengar firman langsung dari Allah. Iblis begitu licik sehingga dapat menipu Hawa sehingga berdosa.

Untuk itu pada bulan Mei yang lalu saya telah menyerukan kepada seluruh jemaat untuk membaca Firman Tuhan dalam PROGRAM MEMBACA KITAB INJIL 3 Pasal setiap hari, dimulai dari kitab Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Keseluruhan pasal dari keempat kitab Injil tersebut berjumlah 89 Pasal. Sehingga, jika jemaat membaca setiap hari 3 pasal secara konsisten, maka dalam waktu 30 hari (satu bulan) dapat menyelesaikan empat kitab Injil tersebut.


2. INTIM DENGAN TUHAN ( Lukas 24:29 )

Ketika hari menjelang malam dan matahari hampir terbenam, kedua murid itu meminta Yesus untuk tinggal bersama dengan mereka (Lukas 24:29). Dan Yesus pun memenuhi permintaan mereka untuk tinggal.

Seseorang yang intim dengan Tuhan akan mengalami kepuasan sejati. Namun, seseorang yang menjauh dari Tuhan akan mengalami kekosongan yang semakin besar. Contoh di dalam Aalkitab, kisah anak bungsu yang pergi meninggalkan rumah bapanya. Seakan-akan dia memiliki semua hal yang dapat memberikan kepuasan dalam hidupnya, namun akhirnya semuanya habis dan ia mengalami penderitaan (Lukas 15:11-32). Yesus memberikan diri-Nya kepada setiap kita yang haus, agar mengalami kepuasan (Yohanes 4:13-14).


3. PERJAMUAN SUCI ( Lukas 24:30-31 )

Ketika Yesus duduk makan bersama dengan kedua murid itu, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia. Setiap orang yang menerima perjamuan suci akan mengalami kepuasan di dalam dirinya. Fokusnya bukan kepada dunia, kesusahan tetapi kepada korban Kristus di kalvari. Yesus berkata, “Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi (Yohanes 6:35).


Setelah mendapatkan ketiga hal tersebut, hasil yang dicapai oleh kedua murid itu adalah : mereka mengenal Yesus sebagai Mesias yang hidup (Lukas 24:31), hati mereka menyala-nyala (Lukas 24:32), dan mereka menjadi pribadi yang kuat (Lukas 24:33).

No comments:

Post a Comment