Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
(Matius 4 : 20)
Kita harus tahu, apa yang pernah mati dan kemudian dibangkitkan kembali; baik itu impian, visi, atau apapun namanya. Apapun yang pernah mati, ketika itu dibangkitkan kembali, kita harus mengerti bahwa kita tidak pernah bisa memilikinya lagi untuk diri kita sendiri. Suka tidak suka kita harus menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Ketika kita mempelajari Alkitab, pola itu selalu terus berulang. Lihat, ketika para nelayan gagal menangkap ikan semalam-malaman seperti yang mereka harapkan, tiba-tiba Yesus melakukan mujizat. Saat ketika mereka sampai ke daratan, Yesus berkata: “Mulai sekarang Aku mau jadikan kamu penjala manusia, ikutlah Aku”. Alkitab berkata maka ditinggalkan semuanya. Apa yang pernah mati, perjuangan semalaman yang gagal, impian yang telah mati, tiba-tiba ketika TUHAN datang, segalanya berubah.
Dalam kitab Samuel, ada seorang wanita bernama Hana, isteri Elkana, Alkitab mengatakan dia mandul. Memang dia dikasihi suaminya, tetapi kasih suaminya itu tidak pernah membuang aib dari dirinya. Bertahun-tahun dia datang ke rumah Tuhan untuk berdoa. Suatu hari kepedihan hatinya tidak tertahan lagi, dia mencurahkan isi hatinya di hadapan Tuhan. Dulu saat Hana menikah, impiannya dapat memberikan banyak anak pada suaminya, tapi setelah bertahun-tahun dia bahkan tidak melahirkan seorang anakpun. Ditengah-tengah kondisi seperti itulah Hana mengerti, kalau yang pernah jadi impiannya dibiarkan mati, satu hari ketika impiannya dibangkitkan, ia tahu bahwa dia tidak pernah memilikinya lagi. Alkitab berkata: Hana hamil, dan melahirkan anak yang diberi nama Samuel, dan akhirnya menjadi nabi yang dipakai bagi Tuhan. Sunggu ajaib! Ketika diserahkan pada Tuhan, kandungan Hana tetap terbuka sehingga dia masih bisa melahirkan beberapa anak lagi.
“tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku…” (Galatia 2:20) Untuk apapun yang pernah mati dalam hidup kita, apakah kita berani berkata: suatu hari kalau Tuhan bangkitkan, itu bukan lagi jadi milikku tapi milikMu.
Yesus, aku percaya!
No comments:
Post a Comment