Pdt Agus Gunawan
Yesus sangat berbeda dengan tokoh-tokoh agama lain.
Sama seperti mereka, Yesus memberikan peringatan kepada kita untuk tidak melakukan dosa. Dan ketika kita melakukan dosa tersebut Yesus tidak mencerca kita yang tidak mengikut anjuran-Nya, seperti tokoh agama lain, tetapi Yesus bahkan menebus dan mengampuni dosa kita. Kemudian Ia mengajar kita untuk tidak mengulangi kesalahan kita.
Ada tiga hal yang dapat kita pelajari tentang kuasa memaafkan:
1. Memaafkan menghasilkan keselamatan
Meskipun sudah tergantung selama berjam-jam dan menderita di atas kayu salib karena luka-luka yang dialaminya, Yesus tidak mengeluarkan kata-kata kutuk atau sumpah serapah. Yesus bahkan memberikan pengampunan kepada mereka yang sudah menyalibkan dia, termasuk kita. Kuasa pengampunan Yesus menghasilkan keselamatan bagi kita.
2. Memaafkan membuat kita berkenan di mata Tuhan
Daud semasa mudanya tidak mendapat kasih dari orang tua dan saudara-saudaranya. Akan tetapi ia mau memaafkan mereka dan hasilnya ia mendapat posisi di pemerintahan Saul. Daud bahkan menjadi menantu dari Saul. Kemudian ketika Daud dikejar-kerja oleh Saul untuk dibunuh, ia tidak membalas ketika ada kesempatan melainkan ia memaafkan Saul. Karena Daud mau memaafkan Saul, Daud kemudian menjadi raja atas bangsa Israel.
3. Memaafkan mendatangkan mujizat (Lukas 17:4)
Untuk memaafkan orang lain dan diri sendiri kita tidak membutuhkan iman. Karena ketika kita melepaskan pengampunan, maka kuasa iman akan turun atas kita.
Marilah kita belajar untuk memaafkan orang lain dan diri kita sendiri, dan kita akan melihat kuasa memaafkan nyata dalam hidup kita.
Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment