Pdt.Prof.DR. Abraham Alex T. Ph.D
Graha Bethany Nginden
”Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Kisah Rasul 1:10-11
Dalam pembacaan firman Tuhan di atas, maka kita akan menemukan hal-hal penting atas peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, diantaranya :
1. Dia Pergi Menyediakan Tempat Bagi Kita
Ketika Yesus terangkat ke sorga, Dia telah berjanji akan menyediakan tempat bagi kita. Itulah yang akan diperbuat oleh Tuhan saat Dia pergi, seperti yang tertulis dalam Yohanes 14:1-3, ” . . . Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”
Hal ini sudah dijanjikan 2000 tahun yang lalu. Kelihatannya janji ini sia-sia karena cukup lama, tetapi kalau kita membaca II Petrus 3:8-9, maka kita akan tahu bahwa 1000 tahun sama dengan 1 hari Tuhan. Kita percaya bahwa Dia akan kembali menjemput kita semua. Inilah pengharapan yang belum kita nikmati untuk saat ini, tetapi suatu saat akan kita nikmati. Tempat yang disediakan oleh Tuhan adalah tempat yang baik. Seperti gambaran dari pada Adam dan Hawa dimana mereka disediakan tempat yang baik tetapi mereka terusir keluar karena dosa yang telah mereka perbuat. Eden adalah gambaran surga itu sendiri.
2. Dia Pergi Supaya Roh Kudus Itu Turun Untuk Menyertai Kita
Pada saat Yesus terangkat ke sorga, Ia tidak meninggalkan umatnya sendirian, tetapi Dia mengirim Roh Kudus untuk menolong kita, seperti yang tertulis dalam Yohanes 14:16-17a, ”Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.” Penyertaan Tuhan itu meterai (Mazmur 139:6-12). Penyertaan Tuhan dalam wujud Roh Kudus telah dimeteraikan dalam kehidupan kita. Ia sebagai penolong, penghibur dan kekuatan kita, bahkan sampai kedunia orang mati Dia tetap beserta kita. Secara tubuh kita menjadi lemah tetapi Roh Tuhan itu menyertai kita sampai di dunia orang mati.
Kalau kita membaca II Raja-raja 13:14a, maka kita akan menemukan sebuah kisah yang membuktikan penyertaan Tuhan yaitu kisah daripada Elisa. Dimana saat itu Elisa sakit dan akhirnya mati. Memang tubuh ini harus mati, sebab yang ditebus adalah roh dan jiwa kita, sedangkan tubuh ini masih terjual oleh dosa. Demikian yang dialami oleh Elisa, walaupun Elisa penuh kuasa untuk melakukan mujizat, tetapi dia sakit dan mati (ayat 20-21). Meskipun Elisa sudah mati, bahkan menjadi tulang belulang, tetapi Roh Allah tetap menyertainya. Hal ini dibuktikan ketika suatu saat ada orang meninggal dan hendak dikuburkan tetapi mereka bertemu dengan gerombolan orang Moab yang kerap kali merampok maka mayat tersebut dicampakan pada kuburan Elisa tetapi mayat tersebut terkena tulang Elisa maka orang mati itu bangkit kembali. Hal ini bukan berarti kita percaya akan mistik, tetapi ini semua membuktikan bagaimana Roh Allah tetap menyertai orang yang percaya kepada Yesus. Dan perlu kita ketahui bahwa penyertaan Roh Allah sampai ke dunia orang mati tidak hanya dialami oleh Elisa, tetapi kita alami juga karena kita percaya kepada Tuhan Yesus. Tuhan itu menyertai kita dimanapun kita berada. Tuhan pergi ke surga supaya Roh penolong itu menyertai kita semua. Oleh karena itu, orang Kristen yang meninggal jangan sampai dikremasikan/bakar, sebaiknya dikubur karena disitu masih ada Roh Allah.
Saya (Pdt. Abraham Alex T) tidak bisa melarang saudara untuk mengkremasi, tetapi saya anjurkan supaya tidak dikremasi, supaya pada waktu Tuhan datang, tulang-tulang kita tetap utuh untuk dibangkitkan menjadi tubuh yang baru, seperti yang tertulis dalam Roma 8:11 ”Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.”
3. Tuhan Yesus Datang Kembali
Mengenai kedatangan Yesus yang kedua kali tidak seorangpun tahu kecuali Bapa, seperti yang tertulis dalam Matius 24:29-36 ”. . . Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.” Walaupun tak seorangpun tahu kapan kedatangan Tuhan yang kedua, tetapi tanda-tanda kedatangan Tuhan ada. Bangsa Israel tercerai berai, seolah-olah dihukum Tuhan. Tetapi 1947 mulai berkumpul, ribuan tahun tercerai berai dan dijajah. Sejak jaman Roma nasib bangsa itu tidak menentu. Firman mengatakan kalau pohon ara itu mulai bertunas maka musim panas sudah dekat. Ayat 34 dikatakan bahwa angkatan ini tidak akan lenyap kalau semuanya belum terjadi. Langit akan berlalu tetapi perkataan Tuhan tidak akan berlalu. Bangsa Israel sudah bangkit, hal ini menandakan waktu kedatangan Tuhan sudah dekat. Dalam kitab Zakharia dikatakan bahwa Yesus akan turun di bukit Zaitun dan bukit Zaitun akan terbelah. Secara manusia hal itu mustahil, tetapi bagi Tuhan tidak mustahil. Dan saat ini kaki bukit Zaitun sampai di Etiopia terjadi gempa bumi sehingga terbelah, dan sepanjang beberapa mil sudah terbelah. Dan sepanjang hari 6 sampai 10 Km bukit tersebut mulai retak, sehingga tahun 2012 diperkirakan bukit Zaitun terbelah. Oleh karena itu kita harus berjaga-jaga sebab kedatangan Tuhan tidak disangkakan, seperti yang tertulis dalam I Tesalonika 5:1-11.
Saudara, kita tidak hidup tidak dalam kegelapan tetapi dalam terang Allah, karena Roh Allah memimpin kita. Meskipun persoalan banyak tetapi Allah sekali-kali tidak meninggalkan kita, Dia membuat kita tetap bertahan. Penderitaan yang sedang kita hadapi tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima dari Tuhan.
Kalau kita kena persoalan biarlah kita tetap bersukacita, baik itu persoalan rumah tangga, ekonomi dan lain sebagainya hendaknya kita harus tetap bersukacita, dengan hati yang menyembah yang disertai ucapan syukur. Tidak seperti bangsa Israel yang senantiasa bersungut-sungut meskipun mengalami banyak mujizat.
Oleh karena itu perlu kita yakini bahwa pencobaan yang kita alami tidak melebihi kekuatan kita.
Amin.
No comments:
Post a Comment