Kebangkitan Besar

Kebangkitan Besar

Sunday, April 3, 2011

Karakter Umat Tuhan Yang Terbentuk

Pdt.Prof.DR. Abraham Alex T. Ph.D
Graha Bethany Nginden

Abraham dipanggil dari sanak keluarganya yang adalah penyembah berhala. Sebelum dipanggil, gaya hidup keluarga Abraham waktu itu adalah bercampur baur, yaitu ada yang menyembah berhala. Tetapi mungkin ada di antara keluarganya yang mengenal Tuhan yang benar oleh karena keturunan mereka berasal dari Henokh. Setidaknya mereka memiliki hati nurani untuk mengenal Tuhan yang benar. Tetapi gaya hidupnya tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Untuk itu Abraham dipanggil Tuhan. (Baca Kejadian 12). Ini dilakukan Tuhan agar Abraham bisa berjalan dengan Tuhan dan Tuhan bisa membentuk hidup Abraham.

Dari Abraham kita dapat belajar tentang iman-nya. Iman merupakan pemberian Tuhan. Setiap dia berhenti di suatu tempat, Abraham membuat mezbah bagi Tuhan dan mengorbankan korban bakaran. Ada darah yang tercurah dan ada pengampunan dosa. Abraham mulai mengerti bahwa korban itu mengampuni dosanya. Demikian juga kita yang hidup di Perjanjian Baru diselamatkan oleh darah Yesus.

Abraham juga dalam hidupnya pernah tersandung kepada dosa dan ia meminta pengampunan. Abraham memiliki usaha untuk hidup dalam kehendak Tuhan. Dari Abraham muncul Ishak. Ishak menabur dan menuai dan ia sangat diberkati sambil menjaga budi pekertinya dengan baik. Dari Ishak muncul Yakub. Waktu Yakub keluar dari rumahnya dengan membawa tongkat saja. Yakub kembali ke rumahnya dengan dua pasukan. Waktu itu Yakub memiliki 12 anak yang akhirnya menjadi 12 suku Israel. Lalu muncul Yusuf yang juga akhirnya sukses di tanah Mesir. Waktu itu juga, oleh karena bencana kelaparan, bangsa Israel pergi ke Mesir dan diam di tanah Gosen. Di Gosen, bangsa Israel ditekan oleh bangsa Mesir. Muncul Musa yang datang untuk membebaskan mereka. Di Gosen, mau tidak mau mereka bercampur dengan kebudayaan setempat. Kalau kita simpulkan peristiwa di atas, maka kita dapatkan bahwa kisah Abraham berbicara tentang “iman,” Ishak berbicara tentang pengharapan, dan Yakub berbicara tentang kasih.

Musa membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Di tengah perjalanan turun 10 hukum Allah. Sepuluh hukum Allah ini berbicara lebih jelas lagi. Mereka yang melanggar hukum Allah akan dihukum mati, sedangkan yang taat 10 hukum Allah menjadi sangat diberkati. Jadi, karakter dari orang Israel dibentuk oleh Hukum Taurat. Ini dilakukan karena Allah ingin memiliki umat yang punya karakter khusus yang tidak melanggar 10 hukum Allah. Saat ini, biarlah 10 hukum Allah muncul dalam hidup kita, yang hidup dalam Perjanjian Baru ini, oleh karena kuasa Roh Kudus.

Bangsa Israel dapat memiliki Kanaan kalau mereka memiliki karakter sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan berjanji kepada Abraham dengan sumpah bahwa keturunannya akan diberkati asalkan mereka taat kepada kehendak Tuhan. Ulangan 28:1 berkata, “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.” Baca juga: Ulangan 28:2-14

Saat ini Tuhan memberikan pengertian bahwa jika seseorang hanya diperlengkapi dengan iman, pengharapan dan kasih saja belumlah cukup. Memang mereka memiliki hidup dan kerohanian yang bertambah baik, tetapi terkadang kita lupa tentang karakter. Karakter yang buruk dapat menghalangi berkat Tuhan yang akan diberikan kepada kita tanpa batas.

Memang sampai hari ini bangsa Israel tetap memegang Hukum Taurat, padahal tidak ada seorangpun yang bisa melakukannya. Untuk itu Tuhan datang untuk menyucikan dengan darah-Nya melalui Yesus Kristus. Sekarang oleh anugerah Allah dosa kita disucikan oleh darah Yesus.

Setelah diampuni, Roh Kudus akan menuntun kita di dalam kebenaran. 3 Yohanes 1:2-4 berkata, “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran. Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.” Tuhan menghendaki agar kita memiliki karakter baik dan memiliki gaya hidup khusus dan tidak seperti dunia ini. 10 Hukum Allah merupakan hikmat Allah yang harus menjadi gaya hidup umat Tuhan. Hidup dalam kebenaran inilah yang disebut hikmat. Kalau seseorang berhikmat, ia akan mengenal Allah-nya. Kalau seseorang hidup dalam kebenaran, maka akan dibuat berhasil oleh Tuhan.

Ayub adalah seorang yang takut akan Tuhan tetapi seijin Tuhan ia dicobai iblis. Ayub sangat menderita. Maksud Allah adalah agar Ayub keluar dari ujian tersebut dan memiliki karakter seperti emas. Ayub menjadi sangat diberkati oleh karena dia lulus dari ujian. Untuk itu jangan terpancing untuk bertindak sesuatu yang melanggar firman Allah. Ayub dalam hal ini tetap menyambut istrinya yang walaupun sempat diolok-olok dia. Ayub memiliki karakter seperti emas. Baca: Ayub 28:12-20. Hikmat yang dimiliki Ayub sangat berharga.

Amsal 8:19-21 berkata, “Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan. Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan, supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka.” Karakter yang baik akan berbuah baik juga. Berkat itu akan sampai kepada keturunan kita. Kalau kita mendapatkan hikmat ini, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita.

Baca Keluaran 20:1-17 tentang 10 Hukum Taurat. Dijelaskan bahwa Allah menghendaki agar umat Tuhan memiliki gaya hidup yang lain dari dunia ini. Orang yang memiliki karakter seperti mutiara dan emas pasti akan diberkati Tuhan. 10 hukum Allah membentuk suatu karakter mutiara dan emas. Dengan karakter ini juga, kita dapat menjadi garam dan terang dunia ini. Percaya bahwa Roh Kudus akan menolong kita.
Amin

No comments:

Post a Comment