Pdt. Leonardo A. Sjiamsuri
“Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.”
(Filipi 4:9)
Paulus mengajak agar kita mau meneladani sikap hidupnya yang benar. Dan jika hal-hal ini kita lakukan, Tuhan pasti akan senantiasa melimpahkan berkat-Nya dalam hidup kita. Namun yang yang menjadi pertanyaan bagi kita, apakah kita sudah bertindak menghidupi firman Tuhan itu dengan iman?
Ketika kita banyak melihat mujizat yang Tuhan kerjakan, dengan mudah kita selalu mengatakan; “Tuhan itu sangat baik”. Tetapi, seringkali dalam setiap tindakan kita kurang mencerminkan iman percaya kepada Yesus. Paulus berkata dalam Efesus 1:15, “Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus.” Mengapa Paulus bisa mendengar iman dan kasih seseorang, sedangkan kedua hal itu tidak dapat dilihat secara kasat mata? Yang Paulus maksud dalam hal ini adalah melihat iman dan kasih mereka dari setiap perbuatannya. Kita harus sadar bahwa kekristenan bukan hanya sekedar datang beribadah dan mendengar firman tetapi harus dilengkapi dengan tindakan iman. Karena itu kunci supaya kita dapat mendatangkan kuasa Allah dan dapat menikmatinya adalah tindakan iman.
Ketika Elia di perintahkan Tuhan untuk bersembunyi di tepi sungai kerit, meskipun hal itu tidak enak bagi Elia ia tetap pergi dan Tuhan mencukupkan segala kebutuhannya dengan mengirimkan makanan lewat perantaraan burung gagak (1 Raj. 17:1-6). Bahkan ketika Elia juga menumpang di rumah janda Sarfat dan meminta air dan roti kepadanya, Janda di sarfat sudah melihat hidupnya tidak ada pengharapan lagi karena memang sedang terjadi kekeringan dan kelaparan di negerinya. Tetapi Elia sebagai nabi Allah berkata bahwa buli-buli dan tepung itu tidak akan habis dan hal itu benar-benar terjadi, meski kelaparan melanda, mereka tetap dapat makanan yang cukup (1 Raj. 7-16).
Mujizat pasti terjadi jika iman dan tindakan kita berjalan secara bersama-sama. Kalau Naaman tidak bertindak untuk mandi sebanyak tujuh kali di sungai Yordan sesuai dengan perintah nabi Elisa, dia tidak akan sembuh dari penyakit kusta yang di deritanya. Meskipun hal itu menurut logika sepertinya tidak mungkin, tetapi Tuhan ingin melihat iman dan ketaatan terhadap perintah-Nya. Kepercayaan kita akan firman Tuhan dapat terlihat dari setiap perbuatan dan tindakan kita ketika meresponi firman-Nya.
Dalam Kitab Yohanes diceritakan tentang mujizat Yesus yang pertama yaitu mengubah air menjadi anggur. Dari perintah Yesus "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air,..."Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta” (Yohanes 2:7-9). Kalau perintah Yesus ini tidak dilakukan para pelayan mustahil hal itu terjadi.
Apa yang terjadi ketika kita mengambil tindakan iman?
1.Sorga akan bergerak bagi kita.
Tuhan akan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan ketika kita mengambil tindakan iman. Alkitab berkata dalam Matius 16: 19, “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Dan Efesus 3:20 mengatakan bahwa “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” Lakukan tindakan iman dan Tuhan pasti akan melakukan sesuatu bagi kita. di luar dari perkiraan kita.
2.Akan terkumpul momentum dan kekuatan untuk membantu iman kita bekerja sehingga mujizat terjadi.
Seorang yang lumpuh yang sudah 38 tahun berada di kolam Bethesda tidak mengalami kesembuhan karena ia tidak mau berusaha bergerak mencapai kolam Bethesda. Tetapi setelah Yesus datang dan memerintahkannya untuk mengangkat tilamnya, ia bertindak dan seketika itu kesembuhan terjadi.
Momentum dan kekuatan yang terkumpul dalam hidup kita dapat memotivasi kita untuk melakukan tindakan iman yang berakibat mujizat dan hal besar dalam hidup kita. Dalam kitab Injil diceritakan mengenai seorang perempuan yang mengalami pendarahan, dan ia pun sudah banyak mendengar tentang Yesus melakukan banyak mujizat. Hal ini membuat ia berani melakukan tindakan iman meskipun orang banyak bergerumun dekat Yesus. Perempuan itu berkata; “asal kujamah saja jubahnya aku pasti sembuh...” dan hal itu terjadi dalam hidupnya. Tindakan iman perempuan itu menjadikan ia mengalami sesuatu mujizat yang besar dalam hidupnya.
3.Tuhan akan mengirimkan orang-orang dan sumber-sumber untuk mendukung kita.
Tuhan akan mengumpulkan semua itu dengan cara-Nya yang ajaib. Petrus mengenal Kornelius bukan karena kehebatan dan usahanya tetapi Roh kudus sendiri yang mengarahkan dan menuntun Kornelius untuk datang kepada Petrus sehingga Kornelius dan keluarganya mengenal dan percaya Tuhan Yesus.
Apa yang harus dilakukan supaya kita berani bertindak?
1.Belajar untuk selalu bersorak-sorai dan memuji Tuhan.
Ketika kita bersorak-sorai di dalam Tuhan, kita sedang mendeklarasikan kemenangan kita. Jangan pernah bersungut -sungut sebab hal itu dapat membuat kita tidak melakukan tindakan positif dan menjadi lemah. Alkitab dalam Kisah para Rasul menceritakan ketika Paulus dan Silas bersorak-sorai dan berdoa kepada Tuhan mujizat terjadi dalam hidup mereka.
2.Memiliki keberanian dan keteguhan hati terhadap Tuhan.
Jangan biasakan kita memikirkan resiko terlalu jauh, tetapi tetaplah bertindak dan tetap percaya kepada Tuhan yang dapat menjadikan semuanya menjadi kebaikan bagi kita. Dia dapat mereka-reka segala keadaan menjadi kebaikan bagi kita sebagai mana yang telah dialami oleh Yusuf ketika ia dijual saudara-saudaranya sampai akhirnya ia menjadi penguasa nomor dua di Mesir.
“jangan hanya sebatas memperkatakan firman Tuhan saja, tetapi bertindaklah segera supaya berkat Multiplikasi dan Promosi terjadi dalam hidup kita.”
No comments:
Post a Comment